Wednesday, June 2, 2021

Saat maaf tak lagi bisa memperbaiki

Bisakah waktu kembali berulang? Kembali ke masa lalu? Melihat masa depan? Mengulang kembali momen momen penting dalam hidup, merubah semua penyesalan, menggapai mimpi, dan menjadi orang yang lebih baik. Seandainya mesin waktu itu ada, atau kita diberi kesempatan untuk kembali dititik dimana semua penyesalan belum datang.

Aku selalu berkata tidak mungkin untuk bermain dengan waktu, waktu sangat kejam, tidak sebaik itu. Ada sebuah teori tentang time travel yang diberi nama " Butterfly effect " dimana satu kepakan sayap kupu-kupu akan mengakibatkan badai disuatu tempat dan waktu yang tidak diketahui, artinya hal-hal kecil dapat menjadi sesuatu yang besar.

Mengubah masa lalu akan merubah masa sekarang, mengintip masa depan akan merubah masa depan itu sendiri. Jawaban yang selau kuberikan jika diberi pertanyaan tentang time travel. Jawaban yang menyangkal diri sendiri yang berharap itu benar benar terjadi.

Penyesalan datang terlambat? It's true. Quarter life crisis katanya, saat dimana insecure, penyesalan, tekanan dan tuntutan yang datang karena umur menjadi sebuah masalah. Saat dimana keadaan menjadi tidak baik baik saja, saat dimana ketidaktahuan merajai pikiran. Saat dimana melangkah terasa sulit akibat luka pada kaki karena salah langkah dimasa lalu. 

What should i do? Ketika kata maaf sudah terlalu sering? Ketika kesalahan yang sama terjadi berulang kali? Apakah maaf akan berguna?. Maaf memang sebuah kata yang punya daya magis, sebuah kata yang bisa menghilangkan dosa, tetapi itu hanya berlaku sekali. Saat kata maaf sudah diucapkan berkali-kali maka maaf hanya menjadi sebuah alasan untuk lari dari permasalahan.

Bisakah 'Maaf' menjadi sebuah jawaban? Bisakah 'Maaf' menghilangkan penyesalan? Atau bisakah 'Maaf' merubah keadaan?

Saat maaf tak lagi bisa memperbaiki